Kisah Thomas Busby dan Kursi "Terkutuk" Favoritnya

By: Berawan Blogger - September 17, 2023

Baca Juga

Daftar Isi [Tampilkan]

Kisah-kisah supranatural mengenai benda-benda terkutuk sudah sering kita jumpai di internet. Kebanyakan selalu berkaitan dengan sebuah lukisan maupun boneka. Tak jarang, kedua benda tersebut selalu jadi objek utama dalam buku atau film bertema serupa. Akan tetapi, apakah Anda pernah mendengar kisah mengenai sebuah kursi terkutuk?

Setidaknya, pernah ada sebuah kursi yang di cap sebagai kursi terkutuk. Konon katanya, kursi tersebut pernah "memakan" korban jiwa. Selama berabad-abad, orang-orang telah menjuluki kursi tersebut dengan nama 'kursi beranda Busby' atau 'kursi orang mati'.

Lalu, apa kisah dibalik julukan-julukan tersebut?

Siapa itu Thomas Busby?


Thomas Busby dikenal sebagai seorang pria yang suka mabuk-mabukan. Busby selalu terlihat mampir di pub favoritenya secara teratur, ia biasanya akan duduk di satu kursi yang sama. Menurut cerita, Busby akan selalu terlihat duduk di kursi tersebut, sebab dia sangat menyukainya. Saking sukanya dia pada kursi tersebut, dia diceritakan akan menghajar siapa saja yang berani mendudukinya.

Suatu hari, ketika Busby sedang dalam keadaan mabuk, dia melihat kursi favoritnya itu telah diduduki oleh ayah tirinya yang bernama Daniel Auty. Tidak senang dengan hal itu, Busby dan Ayah tirinya itu pun terlibat cekcok dan membuat suasana menjadi gaduh. Kondisinya yang sedang mabuk membuat Busby tidak dapat membendung emosinya lagi, sehingga Busby langsung saja membunuh ayah tirinya itu.

Thomas Busby kemudian ditangkap dan diadili, saat itulah sang hakim langsung menjatuhkan vonis hukuman gantung kepadanya. Sebab telah menyebabkan seseorang tewas dengan tangannya sendiri, jadi dia harus membayar atas perbuatannya tersebut. Namun, karena dia adalah seorang berandalan pemabuk, dia tidak menyesalinya. 

Sebelum dieksekusi, Busby mengungkapkan permintaan terakhirnya, dia ingin minum-minum untuk yang terakhir kali dan tentu saja dia ingin duduk diatas kursi favoritnya.

Sebuah versi cerita mengatakan bahwa, tepat sebelum dirinya digantung, Busby sempat mengutuk kursi favoritnya tersebut, sehingga siapapun yang berani duduk diatas kursi tersebut akan celaka. Lokasi tempatnya dihukum gantung adalah persimpangan jalan Sandhutton, di samping sebuah penginapan, yang dikemudian hari akan dikenal dengan nama Busby Stoop Inn.

Kutukan Kursi Thomas Busby


Beredar cerita mengenai orang-orang yang mengalami musibah ketika duduk diatas kursi Busby atau sekedar menggunakan kursi tersebut untuk membantu melakukan pekerjaan.

Seorang penyapu cerobong asap tanpa nama, diceritakan telah menjadi korban pertama dari kursi terkutuk ini. Menurut ceritanya, ini adalah kali pertama dalam beberapa dekade kursi itu telah digunakan kembali. Saat itu, penyapu cerobong tersebut hendak beristirahat setelah kelelahan bekerja. Dengan turun melalui loteng, ia melihat sebuah kursi tua berada disana. Kemudian, ia memutuskan untuk duduk di kursi tersebut untuk beristirahat dan menikmati makan siangnya. Setelah merasa cukup beristirahat, ia memutuskan kembali naik ke atap untuk melanjutkan pekerjaannya. Malangnya, lelaki tersebut mengalami musibah, ia terjatuh dari atap dan tewas setelah lehernya patah. 

Cerita mengenai kursi tersebut menjadi sangat populer selama beberapa abad berikutnya. Sampai-sampai ada sebuah tantangan bagi siapa saja yang berani duduk di atas kursi tersebut dan membuktikan sendiri kebenarannya. Siapapun yang pernah mendengar cerita "kutukan" mengenai kursi tersebut tentu akan menolaknya.

Penduduk lokal mengkalim bahwa selama Perang Dunia Kedua, para penerbang Kanada dari pangkalan terdekat di Skipton-on-Swale pergi ke pub itu, mereka dengan berani menjawab tantangan untuk duduk di kursi tersebut. Setelahnya, mereka dikabarkan tidak pernah kembali dari misi pengeboman di daratan Eropa.

Kisah Masih Berlanjut


Pada tahun 1970-an, kepopuleran kursi tersebut telah menarik banyak orang untuk datang dan melihat sendiri eksistensinya, semakin banyak orang yang penasaran maka semakin banyak pula cerita mengenai kengerian dari kutukan kursi Busby. Pemilik pub saat itu, akhirnya memutuskan untuk menyembunyikan dan menyimpan kursi tersebut di dalam basement. Tidak lupa, dia juga melarang siapapun untuk masuk kedalam basement dan mencoba untuk duduk diatas kursi tersebut. Keputusannya itu diangggap telah berhasil menghentikan teror dari kutukan kursi beranda Busby.

Sayangnya tidak begitu...

Karena suatu hari, datang seorang tukang renovasi yang dipekejakan untuk melakukan renovasi pada salah satu sudut di basement pub tersebut, pria tersebut tidak sengaja melihat kursi Busby yang disimpan didalam basement. Karena dia sedang merasa kelelahan, dia pun memutuskan untuk beristirahat dengan duduk diatas kursi tersebut. Pada sore harinya, tukang renovasi tersebut dikabarkan telah tewas.

Setelah beberapa bulan, ada beberapa orang lainnya yang secara tidak sengaja duduk diatasnya, sehingga mereka mengalami nasib malang yang serupa. Kursi tersebut tampaknya memang sedang tidak diawasi pada saat kejadian.

Korban selanjutnya adalah seorang yang pekerja renovasi yang sedang merenovasi bagian atap dari pub tersebut,  dia diceritakan tewas tertimpa atap setelah menduduki kursi tersebut.

Kemudian ada seorang tukang bersih-bersih yang meninggal setelah duduk di kursi tersebut, padahal ia hanya tidak sengaja terjatuh dan mendarat tepat diatas kursi tersebut. Diceritakan bahwa , dia dikabarkan menderita Aneurysm sebelum meninggal.

Terakhir, ada seorang kurir yang tewas setelah truk yang dikendarainya mengalami kecelakaan, dia diceritakan sempat duduk di kursi itu satu jam sebelumnya.

Akhir Cerita


Pada tahun 1978, pemilik Pub memutuskan untuk menghubungi Museum Thirsk dan menanyakan apa mereka mau menerima kursi itu untuk dijadikan salah satu koleksi mereka. Pihak museum menyetujui tawaran tersebut. Diangkut dengan hati-hati, kursi itu dipindahkan ke museum tersebut dan telah dipajang disana sampai saat ini.

Kursi itu masih dipajang tergantung enam kaki dari lantai, mungkin dimaksudkan agar tidak ada orang yang bisa duduk diatasnya. Pihak museum kemudian memberikan label untuk kursi tersebut berdasarkan kisah-kisah dari para korban. Mereka juga memasang sebuah peringatan yang melarang siapapun untuk menyentuh kursi tersebut. 

Kursi Thomas Busby yang dipajang di Museum Thrisk

Setelah mendengar berbagai versi cerita mengenai kursi tersebut, seorang ahli furnitur yang bernama Dr. Adam Bowett memutuskan untuk mendatangi Museum Thrisk dan meneliti sendiri kursi tersebut dari dekat. Kemudian ia menemukan bahwa kursi yang berada di Museum Thrisk bukanlah kursi favorit Thomas Busby yang asli.

Adam mengatakan bahwa kursi tersebut dibuat sekitar tahun 1840 atau sekitar 138 tahun setelah Thomas Busby di eksekusi. Sementara itu, keberadaan kursi favorit Thomas Busby yang sebenarnya masih tidak diketahui keberadaannya hingga saat ini. Mungkin saja sudah dibuang, who knows?
Show comments
Hide comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar