Alfred Loewenstein - Orang Terkaya di dunia yang Tewas Setelah Terjatuh dari Pesawat

By: Berawan Blogger - Oktober 01, 2023

Baca Juga

Daftar Isi [Tampilkan]

Alfred Loewenstein adalah seorang pengelola keuangan Belgia, sekaligus merupakan orang terkaya ketiga di Bumi pada tahun 90-an. Pada puncak kejayaannya di tahun 1920-an, Loewenstein diketahui memiliki harta kekayaan sebesar 12 juta poundsterling, yang setara dengan ratusan juta poundsterling pada masa sekarang.

Namun pada bulan Juli 1928, dia dikabarkan menghilang saat berada di atas penerbangan yang melewati laut utara. Penumpang lain diduga tidak menyadari kalau Loewenstein sudah tidak berada didalam pesawat. Hingga sekretarisnya yang bernama Arthur Hodgson, mendapati bahwa pintu belakang pesawat dalam keadaan tidak terkunci dan mengeluarkan suara karena tertiup angin kencang. 

Apa yang sebenarnya terjadi pada Loewenstein?

Latar Belakang Alfred Loewenstein


Alfred Léonard Loewenstein lahir di Brussel, Belgia, pada tanggal 11 Maret 1877. Sejak dulu, Alfred telah dididik dengan baik oleh ayahnya yang bernama Bernard, yang juga merupakan seorang ahli keuangan keturunan Jerman-Yahudi. 

Pada tahun 1914, Alfred Loewenstein telah sukses menjadi seorang pengusaha yang kaya raya. Dia telah mendirikan perusahaan perbankan miliknya sendiri yang berbasis di Belgia.

Alfred Loewenstein diketahui telah menghasilkan keuntungan yang berlimpah, dengan menjadi pemasok tenaga listrik ke negara-negara berkembang di seluruh dunia melalui perusahaannya yang bernama "Société Internationale d'Énergie Hydro-Électrique" (SIDRO). Kemudian, ia juga diketahui telah berinvestasi dalam komoditas seperti sutra sintetis.

Ketika Perang Dunia I terjadi, kesuksesan Loewenstein makin meroket tajam keatas, dia menjadi salah satu orang paling berkuasa di Eropa kala itu. Hal ini dapat dibuktikan saat Loewenstein menawarkan 50 juta dolar Amerika, untuk membayar semua hutang negara Belgia pada saat itu. Meskipun tawaran tersebut ditolak oleh pemerintah.

Alfred Loewenstein kemudian memutuskan untuk pindah ke negara Inggris pada tahun 1926 dan membuka perusahaan induk disana. Selama tahun 1920-an, dirinya telah sukses mendapatkan lebih dari satu juta dolar melalui investasi. Lebih dari itu, karena reputasinya yang sedemikian rupa, dia dapat memiliki hubungan yang baik dengan para pejabat Ingggris. Sehingga pemerintah Inggris pun mengangkatnya sebagai "Companion of The Most Honourable Order of the Bath".

Selama karirnya, Alfred Loewenstein telah mendapatkan berbagai julukan, misalnya "Mystery Man Of Europe" dan "Santa Claus Belgia". Bahkan, tepat sebelum dia dinyatakan meninggal, dia dilaporkan hampir saja mencapai sebuah kesepakatan yang sangat menguntungakan dengan pemerintah Amerika Serikat.

Alfred Loewenstein Menghilang Secara Misterius


Alfred Loewenstein diketahui hendak berangkat menuju ke Brussel pada tanggal 4 Juli melalui jalur penerbangan. Dalam penerbangan tersebut, terdapat Donald Drew (pilot), Robert Little (mekanik), dan Fred Baxter (pelayan), Arthur Hodgson (sekretaris), serta  Eileen Clarke dan Paula Bidalon (stenografer). Diketahui pesawat bertipe Fokker Trimotor itu lepas landas sekitar pukul 18.00.

Pesawat itu diketahui sedang terbang melintasi langit di Selat Inggris pada ketinggian 4.000 kaki. Dan pada saat itu, Loewenstein dikatakan pamit untuk pergi ke toilet. Anehnya, dia tidak pernah kembali lagi setelah ia pergi ke bagian belakang pesawat cukup lama, hingga sekretarisnya yang bernama Arthur Hodgson memutuskan untuk mengecek keadaan. 

Akan tetapi, dia tidak bisa menemukan keberadaan Loewenstein disana, kemudian ia mendapati bahwa pintu belakang pesawat sudah tidak terkunci. Dengan segera, Drew sang pilot melakukan pendaratan darurat di sebuah pantai dekat Dunkirk setelah mengetahui Loewenstein tidak bisa ditemukan keberadaannya.

Pesawat itu kemudian disita oleh militer Prancis, mereka juga mengintrogasi keenam penumpang yang ada dipesawat itu.

Yang mengejutkan adalah fakta yang yang ditemukan oleh Kementerian Udara Inggris ketika mereka melakukan tes pada tanggal 12 Juli. Hasil dari tes tesebut menyimpulkan bahwa membuka pintu belakang pesawat pada ketinggian 1.000 kaki, apalagi 4.000 kaki, tidak mungkin dilakukan tanpa mengeluarkan tenaga yang cukup kuat, apalagi dilakukan secara tidak sengaja.

Jasad Loewenstein pun akhirnya ditemukan mengapung di perairan dekat Boulogne satu minggu setelah peristiwa itu. Setelah dilakukan identifikasi, mereka tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh Alfred Loewenstein . Namun, tengkorak kepalanya mengalami keretakan dan tulang-tulangnya yang patah diduga disebabkan karena benturan keras dengan air (jika membentur air di ketinggian tertentu, sama saja seperti membentur beton).

Selanjutnya, kasus kematian Loewenstein pun dianggap sebagai sebuah kecelakaan. 

Teori Penyebab Kematian Loewenstein


Namun, bermunculan teori mengenai penyebab kematiannya, salah satu dari teori itu mengatakan bahwa dia mungkin sengaja dibunuh atas perintah pewarisnya sendiri, sementara teori lain mengatakan bahwa dia mungkin telah melakukan bunuh diri, sebab ia mengetahui bahwa kerajaan bisnisnya akan runtuh.

Teori tentang bunuh diri langsung dibantah uleh beberapa kolega bisnis dan teman dekat Loewenstein:
"Bahkan jika dia memang kehilangan beberapa puluh juta." 
"Hal tersebut tidak akan cukup  memotivasi dirinya untuk melakukan  bunuh diri."
Pada tahun 1987, William Norris menulis kisah Loewenstein dalam sebuah buku berjudul The Man Who Fell From the Sky. Norris telah menuliskan beberapa bukti yang mendukung bahwa kasus kematian Loewenstein bukan merupakan konspirasi dari saingan bisnis maupun rekan bisnisnya, dan pastinya akan ada seseorang yang diuntungkan oleh harta warisan dan asuransinya. 

Pengabaian terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi setelahnya menjadi bukti tesendiri, salah satunya ketika putra Loewenstein yang bernama Robert, hendak menembak salah satu pelayannya karena alasan yang tidak diketahui. Kemudian, dia dikabarkan telah tewas dalam kecelakaan penerbangan pada tahun 1941. 

Norris lalu menyimpulkan bahwa Loewenstein mungkin saja telah sengaja dijatuhkan dari pesawat oleh Donald Drew, atas perintah dari Madeleine Loewenstein, dengan motif untuk menguasai semua hartanya.

Apapun itu, tidak ada seorangpun yang dapat memberikan kepastian akan penyebab kematian Loewenstein. Kita hanya bisa percaya bahwa kematiannya disebabkan oleh sebuah kecelakaan. Sementara penyebab yang sebenarnya masih misterius.

Show comments
Hide comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar