Colin Scott - Pria yang Terjatuh Kedalam Kolam Berisi Cairan Asam Mendidih Sampai Tubuhnya Larut

By: Berawan Blogger - Oktober 09, 2023

Baca Juga

Daftar Isi [Tampilkan]

Pada tanggal 7 Juni 2016 lalu, seorang pria yang bernama Colin Scott dan saudara perempuannya yang bernama Sable Scott, sedang liburan di Taman Nasional Yellowstone. Disana, mereka berniat untuk mencari kolam air panas untuk sekedar berendam. Mereka bahkan melakukan perjalanan sampai ke "area terlarang".

Akan tetapi, bukannya kolam air panas yang mereka temukan, melainkan kolam yang dipenuhi dengan carian asam kuat. Apalagi situasinya berubah menjadi tragis, setelah Colin Scott tiba-tiba terpleset jatuh kedalam kolam yang dipenuhi cairan asam tersebut, hingga seluruh tubuhnya menjadi "larut".

Latar Belakang


Colin Nathaniel Scott adalah seorang pria berusia 23 tahun yang baru saja lulus dari Pacific University. Dia diketahui berangkat dari Portland, Oregon, untuk menemui saudari perempuannya, Sable Scott. Kemudian pada suatu harinya, mereka berdua memutuskan untuk liburan ke Taman Nasional Yellowstone. Sebagian besar wilayah taman nasional itu berada di daerah Wyoming, dan sebagian kecilnya berada di daerah Montana dan Idaho.

Kakak beradik ini berniat untuk melakukan "Hot Potting" ketika berada disana. Sekedar informasi, Hot Potting adalah suatu kegiatan merendam tubuh didalam kolam air panas alami. Meskipun sebenarnya, kegiatan tersebut sangat dilarang untuk dilakukan di area Taman Nasional Yellowstone.

Setelah memarkirkan mobil mereka tidak jauh dari Norris Geyser Basin (kolam geyser terpanas di Yellowstone yang berupa cekungan di permukaan tanah). Kemudian, tanpa ada seorang pun yang ikut bersama mereka. Kakak-beradik itu "secara sengaja" telah mengabaikan banyak tanda peringatan besar yang dipasang disepanjang area, yang mana memperingatkan para pengunjung untuk tetap berada di batas jalan, semua itu demi keamanan dan kenyamanan masing-masing.

Tetapi, mereka seolah tak memperdulikan semua peringatan tersebut, dan malah berjalan lebih dekat lagi ke kolam air panas. Keputusan inilah yang nantinya akan menjadi malapetaka bagi mereka berdua.

Sable yang sedari tadi merekam perjalanan mereka, kemudian mengabadikan momen dimana saudaranya, Colin, yang saat itu berniat untuk memeriksa suhu di kolam tersebut. Sialnya, dia tiba-tiba terpeleset dan terperosok jatuh ke dalam kolam.

Melihat hal itu, Sable segera melakukan sebuah upaya untuk menolong saudaranya, namun semua itu berakhir sia-sia, ia juga menderita beberapa luka pada tubuhnya akibat cairan panas. Jadi, dia memutuskan untuk pergi ke Museum Ranger yang berlokasi tak jauh dari area itu, untuk meminta bantuan. Karena, meskipun dia membawa smartphone, tetapi di area tersebut sama sekali tidak ada sinyal.

Ketika petugas tiba di lokasi, mereka melihat bagian atas tubuh Colin tengah mengapung di permukaan kolam. Saat itu, mereka tidak melihat adanya pergerakan dari tubuh Colin, dan berasumsi bahwa dia mungkin telah tewas.

Walaupun Tim penyelamat sudah tiba, tetapi mereka tidak dapat langsung mengevakuasi tubuh Colin, dikarenakan cuacanya yang buruk disertai dengan badai petir. Namun, saat mereka kembali pada hari berikutnya, tubuh Colin sudah larut sepenuhnya didalam kolam tersebut. Tetapi, mereka menemukan dompet serta sepasang sandal jepit milik Colin di lokasi kejadian.

Norris Geyser Basin


Norris Geyser Basin adalah cekungan yang memiliki suhu paling panas, sekaligus yang tertua dan yang paling dinamis di area geothermal di Taman Nasional Yellowstone. Namanya diambil dari nama seorang pengawas kedua Yellowstone, yaitu Philetus W. Norris. Dia juga merupakan orang pertama yang memberikan informasi rinci tentang fitur termal di area tersebut.

Menurut hasil pengukuran, sebagian besar fitur termal di area itu memiliki suhu di atas titik didih, yaitu 199 derajat Fahrenheit. Tempat ini juga pernah mencatat rekor suhu tertinggi dari semua area geothermal yang ada di Taman Nasional Yellowstone. Meski pada kondisi normal, suhunya hanya mencapai 93 derajat Fahrenheit.

Jika suhu tersebut belum mematikan bagi Anda, maka tingkat keasaman yang terkandung dalam cekungan geiser ini akan melarutkan tubuh Anda secara perlahan.

Menurut sebuah sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 2012 lalu, dalam sebuah jurnal mengenai Geochemistry, Geophysics, Geosystems, menjelaskan bahwa, sebagian air di taman ini bersifat basa, tetapi kolam air di Norris Geyser Basin, tempat Colin terjatuh, mengandung zat asam yang cukup tinggi. 

Hal ini disebabkan karena adanya mikroorganisme yang hidup di dalam geyser tersebut, yang mana akan memecahkan bebatuan di sekitarnya. Sehingga menambah kandungan asam sulfat ke dalam air. Selain itu, ventilasi hidrotermal juga akan mengeluarkan zat asam dari kedalaman tanah. Alhasil, kolam air di sekitar geyser tersebut menjadi sangat berbahaya untuk manusia.

Menurut penelitian, tingkat keasaman di area itu dapat mencapai hingga pH 3.5 (Tingkat pH yang aman bagi manusia adalah pH 6 keatas). Oleh karena itulah, sangat penting bagi pengunjung untuk tetap berada di jalur aman yang telah disediakan. 

Pihak pengelola Taman Nasional Yellowstone mencatat bahwa, setidaknya ada 22 orang telah kehilangan nyawanya di Yellowstone sejak tahun 1890 silam.  Sebagian besar dari mereka diketahui telah sengaja mengabaikan peringatan yang dipasang di sepanjang area, dan mendekati area kolam air panas karena ingin berendam disana.

Salah satu dari insiden tersebut terjadi pada tahun 1981, ketika ada seorang pria asal California yang bernama David Kirwan, mencoba untuk menyelamatkan anjing temannya yang terjatuh kedalam salah satu kolam air panas di Yellowstone. 

Kolam tersebut diketahui memiliki suhu yang hampir mencapai titik didih. David yang malang itu pun harus segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sayangnya, dia dilaporkan meninggal setelah beberapa jam di rawat disana.

Pasca Kematian Colin Scott


Peristiwa yang dialami oleh Colin Scott telah memberikan hikmah tersendiri bagi kita semua. Bahwa, betapa pentingnya mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Apalagi aturan tersebut dibuat untuk memastikan keamanan dan kenyamanan bagi kita sendiri maupun orang lain.

Meskipun begitu, kejadian yang dialami oleh Colin Scott rupanya tidak cukup untuk dijadikan pelajaran. Karena pada tahun 2020 lalu, ada seorang wanita, yang mengunjungi Yellowstone secara ilegal, padahal taman nasional tersebut sedang ditutup karena wabah virus corona.

Dan begitulah, dia dilaporkan mengalami kecelakaan dan menderita luka bakar, setelah nekat untuk mengambil gambar di sekitar area terlarang di taman nasional itu.

Menurut penjelasan dari juru bicara taman nasional yang bernama Linda Veress. Wanita tersebut terlihat "berjalan mundur" saat mengambil foto, tetapi mundurnya kejauhan. Alhasil, dia terjatuh ke kolam air panas di dekat area geyser Old Faithful.

Hebatnya, wanita tersebut masih bisa menyetir mobilnya hingga sejauh 80 km meskipun tubuhnya mengalami luka bakar. Sampai akhirnya, mobilnya dihentikan oleh penjaga taman nasional yang berada di dekat Mammoth Hot Springs. 

Setelah mengetahui kondisi dari wanita tersebut, mereka segera menerbangkannya ke rumah sakit di Idaho Falls. Pihak Taman Nasional memutuskan untuk merahasiakan identitas dari wanita tersebut dan sejauh mana luka yang ia alami dengan alasan privasi.

Show comments
Hide comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar