Baca Juga
Daftar Isi [Tampilkan]
Dikarenakan reputasi acara tersebut yang selalu memuat tayangan-tayangan serius, rakyat Inggris kala itu jadi sempat percaya bahwa spageti memang tumbuh di pohon. Ditambah dengan pernyataan dari Colton Kruse dalam artikelnya yang berjudul "Tahukah Anda : Spageti Tumbuh dari Pohon?" yang menjelaskan dengan serius tentang bagaimana spageti tesebut di budidayakan dan di proses dengan sangat hati-hati, hingga akhirnya siap dipanen.
Hanya Prank April Mop
Sebenarnya, BBC sengaja menyiarkan berita tersebut hanya sebagai lelucon semata. Mereka kala itu hanya berniat untuk memeriahkan perayaan April Mop pada tahun 1957. Akan tetapi, lelucon tersebut malah ditayangkan dalam program dengan reputasi serius, beberapa cuplikan mengenai spageti yang dipanen secara tradisional bahkan ditayangkan bersama dengan diskusi tentang cara pembudidayaan spageti yang baik dan benar.
Pada waktu itu, sekitar 44% warga negara Inggris telah memiliki televisi. Menurut perkiraan, ada sekitar delapan juta orang yang telah menyimak program tersebut pada tanggal 1 April 1957. Alhasil, ada ratusan orang yang menelepon kantor BBC pada pagi harinya. Mereka yang meragukan berita tersebut, mempertanyakan keaslian dari berita tersebut, sedangkan mereka yang percaya pada BBC, meminta informasi lebih lanjut mengenai cara membudidayakan spageti. Namun, bukannya segara meluruskan, pihak BBC malah mengatakan kepada mereka untuk meletakkan satu tangkai spageti ke dalam kaleng berisi saus tomat dan berharaplah yang terbaik.
Perlu diketahui, Spageti bukanlah makanan sehari-hari orang Inggris pada tahun tersebut, mereka hanya mengenal pasta hanya sebagai makanan spageti kaleng dengan saus tomat. Apalagi saat itu adalah zaman Perang Dunia II, dimana orang-orang Inggris berada dalam status penjatahan ransum makanan. Lagipula, pasta merupakan makanan khas orang-orang Italia (Spageti termasuk jenis Pasta).
Tidak banyak orang Inggris yang mengetahui masakan-masakan khas Italia. Karena itulah, banyak orang di Inggris yang langsung mempercayai berita tersebut, selain karena reputasi program "Panorama" itu sendiri, juga disebabkan karena kurangnya pengetahuan.
Pengusul Ide
Charles de Jaeger adalah orang yang telah mengusulkan ide ini kepada BBC. Ia merupakan seorang kameramen untuk program Panorama. Menurutnya, ia mendapatkan ide ini setelah memimpikan ingatan masa lalunya, dimana guru di sekolahnya dulu pernah mengejek teman-teman sekelasnya yang kelewat bodoh, sehingga jika guru tersebut mengatakan bahwa spageti tumbuh di pohon, mereka akan mempercayainya.
Michael Peacock yang merupakan editor Panorama, pernah mengatakan kepada BBC pada tahun 2014 silam, tentang bagaimana ia memberi Charles de Jaeger dana sebesar 100 poundsterling untuk "mengurus" dokumenter hoax ini.
Kemudian, Danau Lugano yang berada di dekat sebuah hotel di Castiglione, Swiss. Dipilih sebagai lokasi syuting program ini, sebab lokasi tersebut adalah tempat yang sempurna karena dipenuhi dengan pohon Laurel yang berawarna hijau.
Sekitar sepuluh kilogram spageti digantung di dahan-dahan pohon untuk menciptakan "pohon spageti", mereka juga akan menyebutnya sebagai "famili pohon spageti" nantinya. Beberapa gadis lokal telah dipekerjakan untuk menata pohon-pohon tersebut dengan spageti, kemudian de Jaeger meminta mereka untuk mengenakan kostum nasional, sebelum mulai mendokumentasikan mereka.
Hasil "dokumentasi" tersebut kemudian dikirimkan ke London, yang akan diedit menjadi segmen tiga menit dengan ditambahkan musik-musik latar. Setelah itu, barulah dubbing suara Dimbleby ditambahkan kedalamnya.
Panorama itu sendiri, sebenarnya merupakan program berita unggulan dari BBC. Richard Dimbleby adalah orang yang menjadi pembawa acara dalam program tersebut. Dia adalah salah satu tokoh di Inggris yang sangat dihormati oleh masyarakat pada masa itu. Orang-orang Inggris biasanya akan mempercayai kata-kata yang telah diucapkan oleh Dimbleby. Itulah sebabnya, lelucon pohon spageti tersebut dapat menipu banyak orang inggris saat itu.
Siaran itu menampilkan sosok Dimbleby yang tengah duduk dengan wajah menghadap ke kamera, ia juga membacakan naskah tanpa tersenyum sedikitpun alias super serius.
Akhir dari Lelucon BBC
Pada akhirnya, pihak BBC menyiarkan pernyataan kepada seluruh Inggris, bahwa siaran dokumenter dan berita pada waktu itu hanyalah leucon belaka.
Korban dari lelucon ini memang tidak main-main banyaknya. Bahkan, seorang Direktur Jenderal BBC pada saat itu, yang bernama Sir Ian Jacob, telah menjadi salah satu korban. Dia bahkan terpaksa harus membaca tiga buku berbeda yang membahas tentang spageti, untuk mencari fakta-faktanya.
Tidak semua orang memberi respon positif terhadap fakta bahwa BBC telah menipu jutaan pemirsanya. Mereka telah menerima banyak kritik dari beberapa pihak, sebab telah memberikan harapan palsu kepada jutaan orang yang tidak bersalah, mengingat kondisi mereka pada masa itu.
Akan tetapi David Wheeler, selaku produser untuk program ini, mengaku tidak menyesal setelah terlibat dalam kekacauan ini, ia mengatakannya kepada BBC dalam sebuah wawancara pada tahun 2004 lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar