Baca Juga
Daftar Isi [Tampilkan]
Pada tahun 1925, seorang tentara yang diketahui berpangkat letnan-kolonel melakukan sebuah perjalanan jauh kedalam hutan Amazon, untuk menemukan sebuah kota kuno yang hilang. Namun, tak seorang pun dapat memastikan, apakah ia berhasil menemukannya atau tidak, sebab sampai saat ini dia tak pernah kembali lagi.
Setelah mengetahui jejak karirnya, kita semua pasti menyadari bahwa Fawcett merupakan orang yang menyukai petualangan. Karena hal itulah, ketika dia sempat berkunjung ke Brazil dan mendapatkan sebuah dokumen abad 18 mengenai sebuah kota kuno, dia segera memutuskan untuk menemukan kota tersebut.
Pada tahun 1920, Fawcett pernah berupaya untuk menemukan kota kuno tersebut seorang diri. Akan tetapi, upayanya tersebut harus berakhir gagal, karena kuda yang mengangkut persediaannya terluka dan dia terpaksa harus menembak kuda malang tersebut untuk mengakhiri penderitaannya. Tidak hanya itu, Fawcett kemudian tetular oleh sebuah penyakit berbahaya dan terpaksa harus kembali untuk mengobati penyakitnya tersebut.
Sudah lima tahun setelah percobaan pertamanya untuk menemukan kota Z yang berakhir gagal. Namun seorang penjelajah berpengalaman seperti Fawcett tidak akan mudah menyerah begitu saja, ia memutuskan untuk kembali melakukan perjalanan, kali ini dengan dukungan keuangan dari sekelompok investor yang disebut sebagai 'The Glove' yang berbasis di London.
Di perjalanan yang kedua ini, dia membawa serta putranya Jack, dan sahabat Jack yang bernama Raleigh Rimell. Ketiganya mulai berangkat menuju ke hutan Amazon pada tahun 1925. Menurut catatan, kelompok tersebut telah meninggalkan kota Cuiabá di Brasil pada bulan April, lokasi tersebut merupakan batas peradaban terakhir sebelum akhirnya mereka memasuki zona alam liar hutan Amazon.
Latar Belakang Percy Fawcett
Percy Harrison Fawcett lahir pada tanggal 18 Agustus 1867 di Torquay, Devon, Inggris. Dia merupakan putra dari pasangan Edward Boyd Fawcett dan Myra Elizabeth. Ayah Fawcett merupakan seorang anggota Royal Geographical Society (RGS), sedangkan kakak laki-lakinya yang bernama Edward Douglas Fawcett, merupakan seorang pendaki gunung, serta pengarang buku-buku filosofi dan novel-novel petualangan yang populer.
Fawcett bersekolah di Newton Abbot Proprietary College, selama tahun 1880-an. Setelah itu, ia memulai karir militernya di Royal Military Academy, Woolwich, yang mana saat itu ia masih seorang Kadet, hingga kemudian ditugaskan sebagai letnan Artileri Kerajaan pada tanggal 24 Juli 1886.
Singkat cerita, kini Fawcett telah menjadi seorang penjelajah sekaligus surveyor yang bekerja untuk Dinas Rahasia Inggris, beliau juga memiliki segudang pengalaman dalam melakukan penjelajahan di hutan Amazon. Tidak hanya itu saja, dia juga pernah bertugas dalam pertempuran di Perang Dunia I, dan bekerja sebagai mata-mata di Maroko.
Menurut catatan, dia pernah bertugas di Kantor Perang di Pulau Spike di County Cork dari tahun 1903 hingga tahun 1906, di mana dia dipromosikan menjadi Mayor pada tanggal 11 Januari 1905. Dia juga berteman dengan Sir Henry Rider Haggard dan Sir Arthur Conan Doyle (penulis novel Shelock Holmes). Sir Arthur pernah menggunakan catatan laporan lapangan milik Fawcett di Amazon, sebagai referensi untuk menulis novelnya yang berjudul The Lost World.
Petualangan Percy Fawcett Mencari Kota Z
Pada tahun 1920, Fawcett pernah berupaya untuk menemukan kota kuno tersebut seorang diri. Akan tetapi, upayanya tersebut harus berakhir gagal, karena kuda yang mengangkut persediaannya terluka dan dia terpaksa harus menembak kuda malang tersebut untuk mengakhiri penderitaannya. Tidak hanya itu, Fawcett kemudian tetular oleh sebuah penyakit berbahaya dan terpaksa harus kembali untuk mengobati penyakitnya tersebut.
Sudah lima tahun setelah percobaan pertamanya untuk menemukan kota Z yang berakhir gagal. Namun seorang penjelajah berpengalaman seperti Fawcett tidak akan mudah menyerah begitu saja, ia memutuskan untuk kembali melakukan perjalanan, kali ini dengan dukungan keuangan dari sekelompok investor yang disebut sebagai 'The Glove' yang berbasis di London.
Di perjalanan yang kedua ini, dia membawa serta putranya Jack, dan sahabat Jack yang bernama Raleigh Rimell. Ketiganya mulai berangkat menuju ke hutan Amazon pada tahun 1925. Menurut catatan, kelompok tersebut telah meninggalkan kota Cuiabá di Brasil pada bulan April, lokasi tersebut merupakan batas peradaban terakhir sebelum akhirnya mereka memasuki zona alam liar hutan Amazon.
Fawcett sempat menulis dan mengirimkan surat kepada istrinya pada bulan Mei. Kala itu, Fawcett tengah berada di kemah yang dulu pernah dibuatnya, ia menyebut kemah tersebut dengan nama "Kamp Kuda Mati," dan sesuai dengan namanya, tempat tersebut merupakan lokasi yang sama dimana ia dahulu pernah menembak mati kudanya sendiri.
Melalui surat tersebut, Fawcett menyampaikan kepada istrinya bahwa segalanya masih berjalan dengan baik-baik saja, ia mengatakan bahwa sebentar lagi, ia akan berhasil menemukan kota hilang yang selama ini dia cari. Tetapi siapa yang bisa mengira, bahwa surat tersebut akan menjadi pesan terakhir yang pernah dikirimkan oleh Fawcett.
Pada bulan Januari 1927, RGS beserta para sukarelawan berusaha mencari keberadaan dari kelompok Fawcett yang sudah hilang kabar selama berbulan-bulan. Berbagai usaha dan upaya telah dilakukan, akan tetapi tidak ada yang membuahkan hasil, bahkan satu orang pencari dilaporkan tewas dalam upaya tersebut.
Sekitar tahun 1927 hingga tahun 1933, mereka berhasil menemukan nameplate dan kompas theodolit milik Fawcett di Mato Grosso. Namun, nameplate tersebut berasal dari ekspedisi Fawcett lima tahun sebelumnya dan kemungkinan besar diberikan sebagai hadiah kepada kepala suku lokal.
Banyak orang menduga bahwa dia dan rekan-rekannya dibunuh oleh suku yang tidak ramah. Hal ini didasarkan pada catatan penjelajahan yang ditulis oleh Fawcett sendiri jauh sebelum ekspedisinya ini dimulai, dia telah diberitahu bahwa penduduk asli daerah itu cenderung bersikap agresif terhadap orang luar, sehingga ia harus selalu berhati-hati.
Walau hingga saat ini, tidak ada seorangpun yang dapat memastikan hal tersebut.
Sedikit cerita dari suku Kalapalo
Suku Kalapalo merupakan salah satu dari suku lokal yang menghuni hutan Amazon, mereka menceritakan sebuah kisah yang diteruskan dari mulut ke mulut tentang kedatangan tiga penjelajah berkulit putih. Menurut kisah tersebut, ketiganya sempat datang ke daerah mereka dan pergi menuju ke arah timur. Setelah lima hari, suku Kalapalo menyadari bahwa kelompok tersebut tidak lagi membuat api unggun.
Suku Kalapalo menduga bahwa mereka mungkin saja telah dibunuh oleh suku lain. Namun, mereka juga memperhatikan kalau dua orang pria yang lebih muda terlihat tampak lemah seperti seseorang yang sedang sakit. Apalagi dengan tidak adanya bukti pembunuhan. Muncul dugaan bahwa mereka semua mungkin saja telah tewas karena sebab alami.
Sampai hari ini, tidak ada penjelasan pasti mengenai apa yang telah menimpa kelompok Fawcett. Kisah dari Percy Fawcett kemudian menjadi inspirasi untuk sebuah film yang berjudul "Lost City Of Z" yang tayang pada tahun 2016 silam.
Sampai hari ini, tidak ada penjelasan pasti mengenai apa yang telah menimpa kelompok Fawcett. Kisah dari Percy Fawcett kemudian menjadi inspirasi untuk sebuah film yang berjudul "Lost City Of Z" yang tayang pada tahun 2016 silam.
Tertarik untuk menonton?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar